Para pemain Persib dan Persija menepi ke pinggir lapangan saat laga dihentikan sejenak oleh wasit. INDONESIANSC.COM |
Djanur menyatakan, munculnya teror penonton kepada pemain Persib sebenarnya sudah terjadi sejak babak pertama dalam laga lanjutan Indonesian Soccer Championship (ISC) A 2016 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (5/11/2016).
Selain pelemparan, penonton beberapa kali menyorotkan sinar laser kepada para pemainnya. Tak dimungkiri, sorotan laser dan lemparan botol kosong ke tengah lapangan menggangu performa anak asuhnya.
Namun demikian, Djanur tetap salut dengan anak asuhnya yang mampu tampil ngotot meski sepanjang pertandingan mendapatkan teror dari penonton lawan.
"Tekanan Jakmania ada. Psy war yang dilakukan sangat hebat dan saya akui itu ada pengaruhnya meski sedikit," jelasnya seperti dilansir Pikiran-rakyat.com.
Meski sempat mengusik ketenangan skuat Maung Bandung, termasuk dirinya Djanur memandang apa yang dilakukan suporter Macan Kemayoran justru jadi bumerang buat mereka sendiri, terutama tim kesayangan mereka Persija.
"Mau masuk stadion pun kami mengggunakan rantis (kenadaraan taktis). Saat bermain ada lemparan, flare, bom asap, dan sebagainya. Saya kira ini akan sangat merugikan bagi klub Persija," pungkasnya.
Dalam laga yang berakhir imbang tanpa gol tersebut, suporter tuan rumah terbukti banyak melakukan pelanggaran. Selain melanggar sanksi larangan menggunakan atribut yang seharusnya mereka patuhi. Beberapa insiden seperti penyalaan flare, pelemparan benda ke dalam lapangan dan lainnya bakal jadi bahan pembahasan di tingkat Komisi Disiplin (Komdis) ISC.(*)
Komentar
Posting Komentar