Shohei Matsunaga bersama skuat Persib di kompetisi ISL 2010/2011. |
Gelandang lincah yang sempat membela tim cadangan atau reserve team klub Bundesliga FC Schalke 04 itu, pertama kali menginjakan kakinya di Tanah Air pada Februari 2011.
Matsunaga memutuskan datang ke Indonesia setelah menjalani karier kurang mengesankan bersama klub Divisi II Liga Jepang Ehime FC. Persib Bandung yang kala itu ditangani pelatih Daniel Roekito jadi klub pertama yang memberinya kesempatan mencicipi atmosfer kompetisi sepak bola Indonesia.
Matsunaga menghiasi skuat Maung Bandung saat kompetisi ISL musim 2010/2011 memasuki putaran kedua untuk mengisi slot pemain asing Asia setelah sebelumnya Persib mendepak Shahril Ishak dan Bhaihakki Kaizan plus mendepak penyerang Pablo Frances. Namanya diumumkan secara resmi sebagai pemain anyar Persib oleh Manajer Persib Umuh Muchtar pada 23 Februari 2011.
Performa Matsunaga selama dua hari menjalani tes dan latihan lebih memikat hati Daniel dan manajemen, dibandingkan gelandang lokal Doni F Siregar yang juga ikut dalam proses seleksi. Padahal Doni sebenarnya cukup dikenal sosok pelatih yang membawa Persik Kediri juara Liga Indonesia 2006 tersebut karena pernah bersama-sama di Persiba Balikpapan.
Awalnya seolah berjalan sempurna buat Matsunaga. Dia langsung memperlihatkan kontribusi besar berkat pergerakan lincah di lapangan plus kemampuannya mencetak gol. Matsunaga mencetak gol di partai debutnya bersama Persib saat meladeni Semen Padang dalam laga yang berakhir imbang 1-1 di Stadion Agus Salim, 5 Maret 2011.
Matsunaga kembali mencuri perhatian ketika membuka skor keunggulan buat Persib kala tandang ke Karawang melawan Pelita Jaya yang saat itu masih dihuni Djadjang Nurdjaman di jajaran staf pelatih. Kali ini gol Matsunaga turut membantu membawa Persib meraih tiga poin usai meraih kemenangan 2-1.
Apa yang ditunjukkan Matsunaga di dua laga awal putaran kedua menumbuhkan harapan tinggi dalam benak bobotoh. Matsunaga diyakini bisa melebihi pencapaian 'Samurai' pertama yang pernah membela Persib, Satoshi Otomo di musim sebelumnya.
Terlalu tinggi harapan dan seolah terbebani oleh pujian yang dilayangkan kepada dirinya. Meski sempat mencetak gol lagi ketika Persib kalah 2-3 dari Persija Jakarta di pertandingan ketiga putaran kedua ISL 2010/2011. Matsunaga justru memperlihatkan penurunan performa di laga-laga berikutnya.
Bahkan setelah kompetisi ISL 2010/2011, Matsunaga tak masuk daftar proyeksi pelatih anyar Drago Mamic di skuat Maung Bandung di musim 2011/2012. Matsunaga kemudian memutuskan bergabung dengan Persiba Balikpapan. Di Beruang Madu, Matsunaga hanya bertahan satu musim.
Musim berikutnya dia berlabuh di Persegres Gresik United dan kariernya tergolong lumayan awet karena Matsunaga mampu bertahan selama empat tahun dari 2012-2016. Setelah itu, kontraknya tak diperpanjang manajemen Gresik.
Jelang turnamen ISC A 2016, Matsunaga sempat merasakan 'perihnya' berjuang sebagai pemain asing kelas 'dua'. Sebab dia harus pergi dari satu klub ke klub lain untuk menjalani seleksi demi mendapatkan tempat dan kertas kontrak.
Sejumlah klub yang pernah didatangi Matsunaga, di antaranya Persija Jakarta, Madura United, dan PSM Makassar tak tertarik dengan kemampuannya. Hingga akhirnya Matsunaga memutuskan memilih bergabung kembali dengan Persiba yang ditangani Jaino Matos.
Di klub berjuluk Beruang Madu inilah, Matsunaga bisa bangkit dan membuktikan Persija, Madura United dan PSM telah melakukan kesalahan karena mengesampingkan kemampuannya. Lewat sentuhan Jaino Matos yang juga pernah mememoles Febri Hariyadi di Persib U-21, Matsunaga berkembang pesat dan cukup produktif secara individual meski secara tim tak mampu berbuat banyak mengangkat prestasi Persiba.
Ingin Mencapai Puncak Karier Bersama Persib
Perjalanan Matsunaga selama enam tahun di Indonesia yang naik-turun, bagaimanapun telah membuat mentalnya sekarang diyakini lebih tangguh. Kini Matsunaga dinilai lebih matang dan tentunya punya pengalaman, modal itu yang diharapkan bisa membuat Matsunaga dapat memberikan kontribusi lebih besar buat Persib dibandingkan ketika dirinya pertama kali datang ke Indonesia.
Matsunaga kembali ke Persib setelah 'dimatangkan' Persiba Balikpapan dan Persegres Gresik United. PERSIB.CO.ID |
Faktor kematangan, pengalaman, dan kelebihannya yang bisa bermain di tiga posisi berbeda inilah yang sebenarnya jadi pertimbangan utama dari banyak pertimbangan yang dimiliki Pelatih Djadjang Nurdjaman untuk membawanya kembali ke Bandung.
"Pertimbangannya, Matsunaga yang sekarang adalah Matsunaga yang memiliki permainan yang lebih matang. Jika dibandingkan dulu saat dia main di Persib, kan baru berusia 20 tahun," ujar Djanur.
"Dia juga merupakan pemain yang bisa ditempatkan di berbagai posisi. Dia bisa main sebagai striker, sayap, atau gelandang serang. Hal tersebut membuat kami memiliki banyak opsi untuk memainkan dia di berbagai posisi," pungkasnya.
Bersama Persib, Matsunaga sendiri mengungkapkan harapannya ingin mencapai klimaks atau puncak karier sebagai pemain dari sudut prestasi tim. Kebetulan di skuat Persib, ada sejumlah pemain yang sudah dikenalnya karena pernah sama-sama bermain. Salah satunya I Made Wirawan yang pernah satu klub dengan dirinya di Persiba.
"Semoga bisa cepat beraptasi, ada pemain yang pernah bersama juga, Made, Hariono, Atep dan lainnya. Saya berharap bisa memberikan yang terbaik dan mudah-mudahan bisa cetak gol," tutupnya.(*)
BIODATA
Nama Lengkap
|
Shohei Matsunaga
|
||
Lahir
|
7 Januari 1989
|
||
Tempat Lahir
|
Mishima, Shizuoka, Jepang
|
||
Tinggi
|
174 cm
|
||
Posisi
|
Gelandang
|
||
Tim Junior
|
|||
2007
|
FC Schalke 04 II
|
||
Karier Profesional
|
|||
Years
|
Team
|
||
2008–2010
|
Schalke 04 II
|
||
2010
|
Ehime FC
|
||
2011
|
Persib Bandung
|
||
2011–2012
|
Persiba Balikpapan
|
||
2012–2016
|
Gresik United
|
||
2016
|
Persiba Balikpapan
|
||
2017–
|
Persib Bandung
|
Komentar
Posting Komentar