Dijebak Wartawan, Sam Allardyce Dipecat Sebagai Pelatih Timnas Inggris

Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) resmi mengeluarkan surat pemecatan kepada Sam Allardyce dari jabatannya sebagai pelatih timnas Inggris setelah menggelar pertemuan tertutup di Wembley. Dengan demikian, pria yang dikenal dengan julukan Big Sam tersebut tercatat hanya 67 hari menangani Wayne Rooney dkk sejak menggantikan Roy Hodgson pada Juli lalu.

Allardyce, yang didampingi penasihat Mark Curtis menggelar pertemuan dengan Ketua FA Greg Clarke dan kepala eksekutif Martin Glenn untuk membahas perihal jebakan kasus penyuapan dan penyalahgunaan wewenang. Itu terungkap setelah ia bersedia mengakomodir transfer illegal asalkan dibayar 400 ribu pounds.

Kebusukan Allardyce terkuak setelah dijebak wartawan telegraph yang menyamar sebagai pengusaha asal Timur Jauh. Dalam aksinya, pengusaha itu menghubungi Allardyce dan ingin bertemu secara rahasia.

Pengusaha yang berniat menjebak mantan pelatih Newcastle melalui video malah berhasil merekam setiap pembicaraan hingga pada akhirnya Allardyce siap membantu asalkan ia diberikan tips sebesar 400 juta pounds. Perilaku ini tentu mencoreng FA dan pada akhirnya mereka memutuskan untuk menghentikan kontrak sang pelatih.

Dengan demikian, kemungkinan Allardyce merupakan salah satu pelatih tersingkat dalam sejarah Inggris dengan hanya menduduki kursi empuk selama 67 hari. Dan ia hanya melakukan debutnya bersama Tiga Singa saat mengalahkan 1-0 pada laga pertama kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa, 5 September lalu.

Adapun posisi pelatih Inggris, FA telah menunjuk Gareth Southgate sebagai pelatih interim untuk mengambil alih empat pertandingan berikutnya melawan Malta, Slovenia, Skotlandia dan Spanyol. Sementara itu, sambil berjalan FA akan mencari pengganti Allardyce.

Berikut adalah pernyataan resmi FA terkait pemecatan Sam Allardyce seperti dikutip ESPN, Rabu (28/9/2016).
FA mengonfirmasi bahwa Sam Allardyce telah meninggalkan posisinya sebagai pelatih Inggris. Seperti yang telah ramai dibicarakan hari ini, perilakunya tidak pantas untuk mendudukan jabatan sebagai pelatih Inggris. Dia telah mengakui kesalahannya dan telah meminta maaf. Namun, karena tindakannya itu bersifat serius, maka FA dan Allardyce sepakat untuk mengakhiri kontraknya."

Ini bukan keputusan yang mudah, namun prioritas kami sudah jelas bahwa FA akan melindungi kepentingan yang lebih luas dari permainan dan mempertahankan standar tertinggi terhadap perilaku dalam sepak bola. Pelatih tim senior putra Inggris adalah posisi yang harus menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan menghormati integritas permainan setiap saat.
(*)

Komentar