Erick Thohir Ingin Ubah 'Ideologi' Inter Milan, Kapan di Persib?

Erick Thohir bersama mantan Presiden Inter Milan Massimo Moratti. Net
Bersama Frank de Boer, Inter Milan ingin mengubah 'ideologi' dari klub pembeli pemain bintang jadi klub pencetak bintang lapangan hijau.

Hal itu diungkapkan oleh Presiden Inter Milan Erick Thohir. Menurut pengusaha asal Indonesia yang juga tercatat sebagai salah seorang petinggi di barisan Direksi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) itu, dia bersama para pemilik saham Inter telah melakukan investasi besar di sektor pembinaan pemain.

"Kami melakukan investasi besar di sektor junior," kata Thohir dikutip dari Inter Channel.

Klub papan atas Liga Belanda, Ajax Amsterdam jadi inspirasi Erick Thohir Cs dalam membangun Inter wajah baru. Salah satunya dengan merekrut Frank de Boer untuk duduk di kursi pelatih menggantikan Roberto Mancini.

De Boer selama ini memang identik dengan nama besar Ajax, kembaran Ronald de Boer itu merupakan jebolan Ajax baik ketika meniti karier sebagai pemain maupun pelatih. Karena itu De Boer diyakini paham betul dalam membangun tim dengan fondasi pemain muda hasil binaan klub.

"Kami memilih De Boer karena kami ingin mengikuti model Ajax, yang selalu sangat memperhatikan bakat-bakat muda. Akan sangat indah jika pemain muda seperti Miangue, Gnoukouri dan Radu bisa menembus tim pertama. Dan mungkin tahun depan, Dimarco akan kembali bergabung," harap Thohir.

Meski butuh waktu, namun Thohir meyakini apa yang dibangunnya saat ini bersama rekan-rekannya di jajaran Direksi I Nerrazurri kelak akan berbuah manis. Hal itu mulai terlihat saat ini setelah Inter yang tertatih-tatih di awal musim ini mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

Di kompetisi domestik Serie A Liga Italia, Inter menorehkan tiga kemenangan beruntun masing-masing atas Pescara, Juventus dan Empoli.

"Kemenangan atas Juventus membuktikan kekuatan kami. Tidak hanya di atas lapangan, kami juga mencetak rekor Serie A dari jumlah tiket masuk (76.484 penonton)," pungkasnya.

Ambisi Thohir ini layak diapresiasi para Internisti, sebab selama ini Inter dikenal sebagai klub yang cukup jor-joran dalam mengeluarkan anggaran seperti di era Massimo Moratti.

Dengan fokus di pembinaan, Inter tak hanya akan mendapatkan keuntungan dari segi teknis tim, juga finansial. Sebab bukan tidak mungkin ke depan mereka bisa menjadi 'outlet' pemain berkualitas.

Jika Thohir berani mengapungkan visi dan misi tentang pembinaan pemain di Inter tentunya menarik ditunggu sejauhmana keberaniannya melakukan hal serupa kepada klub lain yang dipimpinnya, termasuk Persib Bandung yang sudah sejak lama seolah masih setengah-setengah 'berinvestasi' di wilayah pembinaan. 

Sebelumnya Thohir sendiri sempat menggelontorkan ide kerja sama antara Persib dengan Inter. Salah satunya dengan mengirim Djadjang Nurdjaman menimba ilmu kepelatihan di Akademi Inter. Program lainnya adalah mengirim tiga pemain jebolan Diklat Persib yakni Gian Zola, Jujun Saepulloh dan Febri Hariyadi. Namun rencana tersebut entah kapan akan direaliasikan.(*)

Komentar