Jadi Pahlawan Kemenangan Jabar, Kiper Persib Jadi Man of The Match

Deden M Natshir. Via Google Image
Pelatih Jabar Lukas Tumbuan mengaku dirinya sangat tegang, terutama ketika nasib Jabar berada di ujung tanduk karena Erwin Ramdhani gagal melakukan eksekusi penalti.

Tapi ketegangan Lukas sedikit turun saat kiper muda Persib Bandung, Deden M Natshir dengan gemilang menggagalkan penalti eksekutor kelima Sulawesi Selatan Irfan Alfandi. Seandainya eksekusi bola Irfan meluncur ke dalam gawang maka berakhir sudah harapan Jabar meraih emas prestisius dari cabor sepak bola PON 2016.

Ketika eksekutor keenam Jabar Sugiyanto sukses menjalankan tugasnya, ketegangan Lukas masih memuncak meski harapan Jabar kembali tumbuh. Sebab Sulsel pun masih memiliki peluang.

Namun lagi-lagi dengan jitu Deden berhasil mementahkan sepakan Alia Alfuad yang menjadi eksekutor keenam Sulsel sekaligus memastikan Jabar meraih emas.

Euforia kegembiraan pun langsung pecah, para pemain, ofisial, staf pelatih dan jajaran pengurus Asprov PSSI Jabar berhamburan masuk ke dalam lapangan untuk merayakan keberhasilan yang sudah dinantikan sejak 65 tahun karena terakhir kali Jabar meraih emas sepak bola PON pada 1951 atau di penyelenggaraan kedua pesta olahraga nasional tersebut.

Lukas sendiri memuji aksi heroik dan krusial Deden yang memblok dua penalti Sulsel dan menilai kiper yang sempat bergabung dengan Arema Cronus itu sebagai man of the match di laga final.

"Ini bukti bahwa pemain muda memiliki potensi besar. Saya harap ke depan mereka bisa mendapat banyak kesempatan bermain di daerah ataupun di klub," ungkap Lukas.

Soal kegagalan timnya mengakhiri perlawanan Sulsel lewat waktu normal seperti di babak 8 besar. Lukas mengakui, jika Sulsel bermain kontradiktif dibandingkan pertemuan sebelumnya.

"Mereka mainnya parkir bus, mau gimana lagi kita memang sulit membongkar pertahanan mereka," pungkasnya.(*)

Komentar