Setelah terbebas dari sanksi tambahan yang dijatuhkan Komdis ISC kepada dirinya, Sergio van Dijk cukup termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi Persib Bandung saat menghadapi PSM Makassar di Stadion Andi Matalatta, Makassar, Sabtu (29/10/2016).
Van Dijk sendiri masuk dalam daftar 18 pemain yang diboyong Pelatih Djadjang Nurdjaman ke kota tempat kelahiran Ramang, salah satu legenda sepak bola Indonesia itu.
Dalam laga ini van Dijk berharap bisa mencetak gol seperti di pertemuan pada putaran pertama di Stadion GBLA, 2 Juli lalu. Saat itu pemain naturalisasi tersebut mencetak gol perdananya di ISC pada menit 33 melaui titik penalti. Pada laga tersebut, Persib akhirnya membukukan kemenangan 3-2.
Kendati demikian, bagi van Dijk kemenangan adalah hal yang paling membuatnya bahagia dibandingkan mencetak gol. "Saya selalu senang mencetak gol dan lebih senang lagi melihat tim nantinya keluar sebagai pemenang," ujarnya seperti dilansir Galamedianews.com.
Di luar itu, bagi van Dijk jika diturunkan oleh Djadjang Nurdjaman maka ini akan jadi pengalaman pertamanya bermain di stadion legendaris kebanggaan warga Makassar tersebut. Saat pertama kali berkarier di Indonesia di musim 2013, Persib dan PSM tidak saling bertemu karena Juku Eja lebih memilih berkompetisi di IPL ketimbang ISL.
Stadion Andi Matalatta dulu sempat dikenal dengan nama Stadion Mattoangin. Di era Perserikatan, stadion ini jadi tempat kelahiran sekaligus panggung sejumlah pemain legendaris.
Selain Ramang dan Ronald Hermanus 'Ronny' Pattinasarany, sejumlah nama lain yang juga tak boleh dilupakan muncul di stadion berkapasitas sekitar 20.000 penonton ini. Sebut saja kiper legendaris PSM di era 1990-an Anshar Abdullah.
Anshar bersama rekan seangkatannya termasuk dalam generasi emas PSM seperti Alimudin Usman, Kaharudin, dan Yusrifar Djafar. Nama terakhir bahkan turut andil membawa PSM menjadi juara di dua kompetisi berbeda, Perserikatan 1992 dan juara Liga Indonesia musim 1999/2000.(*)
Komentar
Posting Komentar