Minimnya ekspose media terhadap perkembangan Perseru Serui jadi keuntungan tersendiri buat klub berjulukan Cendrawasih Jingga tersebut.
Tanpa ekspose media, Perseru bisa menyembunyikan kekuatan mereka dan menyulitkan lawannya untuk mengorek informasi seputar klub yang bermarkas di Stadion Marora tersebut. Hal itu diakui oleh Pelatih Perseru Hanafi.
Situasi itu juga dirasakan oleh Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman. Tak seperti menghadapi tim lainnya, kali ini Djanur harus 'kerja keras' mencari sumber informasi untuk mempelajari seluk beluk kekuatan Perseru.
Selain bekal pertemuan pada putaran pertama di Stadion Marora, Djanur pun mempelajari kekuatan Perseru melalui rekaman video pertandingan mereka. Memang tak sesering Persib yang kerap disiarkan langsung televisi, tapi paling tidak itu bisa dijadikan bahan untuk Djanur mengupas kekuatan Perseru.
Jika Perseru sangat jarang terpantau media maka Persib justru sebaliknya. Soal bahan-bahan informasi kekuatan, tim lawan bisa dengan mudah mencari tahu soal Persib. Itu tak lepas dari ekspose media yang tergolong luar biasa kepada Maung Bandung. Perkembangan Persib selama ini rutin di-update media, baik cetak, online maupun televisi dan radio.
Persib pun merupakan salah satu tim yang pertandingannya rutin disiarkan langsung televisi baik saat laga kandang maupun tandang. Hanya duel lawan Perseru yang luput dari siaran langsung dan mengagalkan Maung Bandung jadi klub yang menorehkan catatan '100 persen' disiarkan langsung televisi.
Itu dikarenakan pihak televisi pemegang hak siar kesulitan membawa peralatan siaran langsung karena masih terbatasnya transportasi ke Kota Serui. Jadi sulit berharap bisa menyaksikan Perseru atau klub kesayangan Anda nongol di televisi saat tandang ke Kota Serui.
Aksi para pemain Perseru sendiri selama ini hanya bisa dinikmati saat mereka memainkan laga tandang. Seperti saat menghadapi Persib di Stadion si Jalak Harupat, Rabu (30/11/2016) sore ini yang rencananya disiarkan live di Indosiar.(*)
Tanpa ekspose media, Perseru bisa menyembunyikan kekuatan mereka dan menyulitkan lawannya untuk mengorek informasi seputar klub yang bermarkas di Stadion Marora tersebut. Hal itu diakui oleh Pelatih Perseru Hanafi.
Situasi itu juga dirasakan oleh Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman. Tak seperti menghadapi tim lainnya, kali ini Djanur harus 'kerja keras' mencari sumber informasi untuk mempelajari seluk beluk kekuatan Perseru.
Selain bekal pertemuan pada putaran pertama di Stadion Marora, Djanur pun mempelajari kekuatan Perseru melalui rekaman video pertandingan mereka. Memang tak sesering Persib yang kerap disiarkan langsung televisi, tapi paling tidak itu bisa dijadikan bahan untuk Djanur mengupas kekuatan Perseru.
Jika Perseru sangat jarang terpantau media maka Persib justru sebaliknya. Soal bahan-bahan informasi kekuatan, tim lawan bisa dengan mudah mencari tahu soal Persib. Itu tak lepas dari ekspose media yang tergolong luar biasa kepada Maung Bandung. Perkembangan Persib selama ini rutin di-update media, baik cetak, online maupun televisi dan radio.
Persib pun merupakan salah satu tim yang pertandingannya rutin disiarkan langsung televisi baik saat laga kandang maupun tandang. Hanya duel lawan Perseru yang luput dari siaran langsung dan mengagalkan Maung Bandung jadi klub yang menorehkan catatan '100 persen' disiarkan langsung televisi.
Itu dikarenakan pihak televisi pemegang hak siar kesulitan membawa peralatan siaran langsung karena masih terbatasnya transportasi ke Kota Serui. Jadi sulit berharap bisa menyaksikan Perseru atau klub kesayangan Anda nongol di televisi saat tandang ke Kota Serui.
Aksi para pemain Perseru sendiri selama ini hanya bisa dinikmati saat mereka memainkan laga tandang. Seperti saat menghadapi Persib di Stadion si Jalak Harupat, Rabu (30/11/2016) sore ini yang rencananya disiarkan live di Indosiar.(*)
Komentar
Posting Komentar