Malaysia Batal Mundur dari Piala AFF 2016

Malaysia saat menghadapi Vietnam di laga kedua Grup B Piala AFF 2016.
Timnas Malaysia dipastikan tidak akan mundur dari Piala AFF 2016. Hal itu disampaikan Menpora Malaysia, Khairy Jamaluddin, Jumat (25/11/2016) siang setelah rapat Kabinet di Kuala Lumpur.

"Kabinet sudah membuat keputusan untuk terus menyelesaikan apa yang dijalani timnas Malaysia di Myanmar. Tindakan diplomatik selanjutnya akan dibuat setelah ini," kata Khairy Jamaluddin dikutip dari Berita Harian, dilansir Bola.com, Jumat (25/11/2016).

Keinginan agar timnas Malaysia mundur dari Piala AFF merupakan bentuk protes pemerintah Malaysia terhadap perlakuan yang menimpa kaum Rohingya di Myanmar yang dinilai melanggar nilai keagamaan dan kemanusiaan.

Wacana itu memicu pro dan kontra di Negeri Jiran dalam dua hari terakhir. AFF pun sudah merespons dengan berujar bila Malaysia mundur, Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) bisa terkena sanksi FIFA.

Menariknya, hal itu seolah dibantah Sekjen AFC, Datuk Windsor Paul John, yang mengungkapkan bila FIFA tidak akan dengan mudah menjatuhkan sanksi kepada anggotanya, termasuk Malaysia, atas sebuah pelanggaran yang terjadi. Ada prosedur yang harus dijalankan sebelum sanksi dijatuhkan.

"Bila FAM mengikuti keputusan pemerintah, bukan berarti FAM melanggar aturan (FIFA). Bahkan, FIFA tidak bisa menghukum FAM karena FAM dalam posisi mendukung keputusan negara," tegasnya.

"Intervensi negara hanya bisa ditafsirkan bila pemerintah hendak menjatuhkan sanksi kepada FAM karena induk organisasi sepak bola Malaysia itu dianggap tidak mengikuti perintah (pemerintah)," beber Datuk Windsor Paul John.

Lebih lanjut, Sekjen AFC itu menjelaskan bila sekalipun Malaysia menarik timnas dari Piala AFF 2016, kemungkinan sanksi yang akan jatuh hanyalah dari AFF. "Biasanya sanksi yang dijatuhkan hanyalah dua kali larangan bertanding yang berlaku di pentas AFF dan tidak memengaruhi pertandingan lain di pentas AFC," imbuh sang sekjen.

Dengan keputusan yang sudah diambil pemerintah Malaysia ini, membuat timnas Malaysia bisa kembali fokus berkonsentrasi pada laga hidup-mati melawan Myanmar, Sabtu (26/11/2016).

Keputusan itu sekaligus juga mengakhiri pro dan kontra yang terjadi untuk sepenuhnya mendukung timnas Malaysia yang butuh kemenangan dari Myanmar untuk melaju ke semifinal.(*)

Komentar