Bebas dari Sanksi, Mantan Persib Ini Pimpin Persela

Herry Kiswanto kini bisa bernafas lega. Salah satu legenda sepak bola Indonesia itu sempat tercoreng nama baiknya akibat skandal sepak bola gajah di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014.

Mantan pemain Persib Bandung di era 1970-an itu, diampuni oleh PSSI dan diperbolehkan beraktivitas atau berkarier kembali di sepak bola. Sebelumnya memang banyak yang menilai jika Herkis hanyalah korban, sebab diyakini instruksi mengalah datang dari manajemen tim.

Bahkan, setelah lepas dari sanksi. Herkis langsung mendapatkan pekerjaan dari Persela Lamongan. Dengan bekal lisensi kepelatihan A AFC, Herkis memang punya syarat minimum untuk menjadi pelatih klub yang bertanding di Liga 1 (dulu ISL).

”Saya sudah deal secara lisan dengan manajemen Persela. Kami bertemu saat Kongres Tahunan PSSI di Bandung. Selanjutnya, saya akan ke Lamongan untuk melakukan pembicaraan secara detail,” tutur Herkis yang juga sempat membela Bandung Raya di era Liga Indonesia, dilansir Juara.net.

Herkis demikian ia disapa, sebelumnya dijatuhi sanksi seumur hidup saat menjadi pelatih PSS Sleman. Semua itu gara-gara PSS dan PSIS terlalu takut bertemu Pusamania Borneo FC di semifinal Divisi Utama Ligina 2014, sehingga kedua tim sama-sama ingin kalah.

PSS sendiri kala itu sebenarnya meraih kemenangan karena gagal menciptakan lebih banyak gol bunuh diri dibandingkan PSIS. Kedua tim kemudian dihukum dan jatah tiket semifinal kemudian diberikan kepada PSGC Ciamis dan Persiwa Wamena.

Setelah sekitar 1,5 tahun sejak skandal sepak bola gajah yang juga cukup mengundang sorotan dari dunia internasional itu. PSSI mengeluarkan keputusan mengampuni mereka yang selama ini berstatus terhukum.

Melalui surat tertanggal 10 Januari 2017, PSSI membatalkan keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dengan nomor 203/DU/KD-PSSI/XI/2014. Surat tersebut seolah memulihkan kembali nama baiknya ketika masih aktif bermain sepak bola lewat sejumlah prestasi membanggakan baik di level klub maupun timnas.

"Saat diberitahu soal SK pencabutan sanksi itu, saya sedang tak di Jakarta. Saya baru mengambil keesokan harinya. Akhirnya, kebenaran itu terbukti dan saya bebas sanksi itu," kata mantan pelatih Persikab Kabupaten Bandung tersebut.(*)

Komentar