Manajemen Persebaya Surabaya menjatuhkan hukuman dan denda kepada Iwan Setiawan. Pelatih Persebaya itu tidak diizinkan mendampingi tim mulai Selasa (2/5) hingga pertandingan kontra PSBI Blitar Sabtu (6/5) mendatang. Selain itu, Iwan juga dijatuhi denda Rp 100 juta.
Hukuman dan denda kepada Iwan Setiawan adalah buntut dari insiden yang terjadi di Martapura. Iwan nampak emosi dan terlibat adu mulut dengan suporter Persebaya, Bonek di halaman Stadion Demang Lehman, Martapura, Minggu sore (30/4).
Presiden klub Persebaya, Azrul Ananda menjelaskan jika manajemen sudah berbicara langsung dengan Iwan. ”Apapun alasannya, tidak baik bagi seorang coach yang seharusnya menjadi panutan dari pemain dan lain-lain, bereaksi seperti itu. Di satu sisi kami memahami, tapi sebagai coach dia tidak seharusnya seperti itu,” kata Azrul, Senin siang (1/5).
Menurut Azrul, Iwan telah meminta maaf atas tindakannya di Martapura. Manajemen pun menerima permohonan maaf tersebut. Meski begitu, sanksi tetap dijatuhkan kepada pelatih asal Medan tersebut. ”Kami akan memberikan suspend ke coach Iwan untuk pertandingan selanjutnya. Mulai besok (Selasa, 2/5) Coach Iwan tidak akan memimpin latihan sampai game berikutnya. Kami juga memberi denda. Sudah kami sampaikan bahwa dendanya Rp 100 juta,” tegas Azrul.
Hukuman yang dijatuhkan oleh manajemen Persebaya untuk Iwan memang langka di sepak bola Indonesia. Sebab, hampir tidak adakesebelasan yang menjatuhkan sanksi kepada pelatihnya dengan hukuman larangan melatih dan denda.
Meski menjatuhkan sanksi kepada Iwan, namun Azrul menyebut kalau Persebaya tidak mau buru-buru menentukan masa depan Iwan. Sebab, menurutnya, sangat-sangat tidak fair kalau menilai sebuah tim, baik pemain, pelatih, dan manajemen hanya dari dua pertandingan. ”Kalau di akhir musim masih seperti ini, mungkin beda lagi. Tapi ini baru dua game,” ujarnya.(*)
Sumber: Jawapos.com
Hukuman dan denda kepada Iwan Setiawan adalah buntut dari insiden yang terjadi di Martapura. Iwan nampak emosi dan terlibat adu mulut dengan suporter Persebaya, Bonek di halaman Stadion Demang Lehman, Martapura, Minggu sore (30/4).
Presiden klub Persebaya, Azrul Ananda menjelaskan jika manajemen sudah berbicara langsung dengan Iwan. ”Apapun alasannya, tidak baik bagi seorang coach yang seharusnya menjadi panutan dari pemain dan lain-lain, bereaksi seperti itu. Di satu sisi kami memahami, tapi sebagai coach dia tidak seharusnya seperti itu,” kata Azrul, Senin siang (1/5).
Menurut Azrul, Iwan telah meminta maaf atas tindakannya di Martapura. Manajemen pun menerima permohonan maaf tersebut. Meski begitu, sanksi tetap dijatuhkan kepada pelatih asal Medan tersebut. ”Kami akan memberikan suspend ke coach Iwan untuk pertandingan selanjutnya. Mulai besok (Selasa, 2/5) Coach Iwan tidak akan memimpin latihan sampai game berikutnya. Kami juga memberi denda. Sudah kami sampaikan bahwa dendanya Rp 100 juta,” tegas Azrul.
Hukuman yang dijatuhkan oleh manajemen Persebaya untuk Iwan memang langka di sepak bola Indonesia. Sebab, hampir tidak adakesebelasan yang menjatuhkan sanksi kepada pelatihnya dengan hukuman larangan melatih dan denda.
Meski menjatuhkan sanksi kepada Iwan, namun Azrul menyebut kalau Persebaya tidak mau buru-buru menentukan masa depan Iwan. Sebab, menurutnya, sangat-sangat tidak fair kalau menilai sebuah tim, baik pemain, pelatih, dan manajemen hanya dari dua pertandingan. ”Kalau di akhir musim masih seperti ini, mungkin beda lagi. Tapi ini baru dua game,” ujarnya.(*)
Sumber: Jawapos.com
Komentar
Posting Komentar